
“Rata-rata 500 orang… khususnya para wanita tua bermata merah, dibunuh setiap tahun di Tanzania karena mereka dicurigai sebagai dukun,” kata LHRC.Menurut laporan pemerhati masalah HAM tersebut, kasus pembunuhan terhadap terduga dukun paling banyak terjadi di provinsi Mwanza dan Shinyanga, di wilayah utara negeri itu.Antara Januari 2010 dan Januari 2011, sebagai contoh di provinsi Shinyanga telah terjadi 242 kasus pembunuhan terhadap orang-orang yang diduga melakukan praktek perdukunan.
LHRC menjelaskan bahwa mata merah yang dijadikan tanda oleh masyarakat untuk mengidentifikasi bahwa seseorang adalah pelaku ilmu sihir, sering kali diakibatkan oleh penggunaan kotoran sapi sebagai bahan bakar untuk memasak di daerah-daerah miskin.Penduduk setempat memiliki keyakinan bahwa praktek ilmu sihir merupakan biang kerok terjadinya kemandulan, kemiskinan, kegagalan dalam bisnis, kekeringan dan juga gempa bumi.
Sumber : Yahoo.co.id
0 komentar:
Posting Komentar